My Pregnancy Journey 01 : Pengalaman Hamil Anak Pertama
Hai Good People, apa kabar hari ini? Semoga siapa pun yang membaca artikel ini kamu selalu dalam keadaan sehat ya!
Dalam kesempatan ini aku ingin berbagi kabar bahagia karena saat ini aku dan suami sedang menunggu hadirnya si kecil. Bersyukur sekali di tahun 2024 ini aku mendapatkan rezeki yang luar biasa dari Allah SWT. Tidak ada ekspektasi apa pun sebelumnya, karena awalnya aku ingin memulai berkarir lagi di awal tahun ini. Tapi qadarullah aku dititipkan rezeki yang lebih besar.
Dan tentu sajaaa, bakalan ada tag baru di blog ini yang ngebahas tentang my pregnancy journey. Yey! Karena ini pengalaman membahagiakan untukku, aku mau share pengalaman yang aku alami dalam perjalanan kehamilan pertamaku.
Tanda-tanda Kehamilan
Sebagai korban film dan sinetron awalnya membayangkan kehamilan itu ditandai dengan mual dan muntah. Tapi ternyata nggak selalu seperti itu lho. Pada saat awal mengetahui kehamilan, aku justru merasakan tubuhku seperti tanda awal menstruasi. Yang membedakan hanya aku tidak merasakan nyeri haid hebat seperti biasanya.
Tubuhku merasa kurang berenergi dan mood ku juga naik turun tidak menentu. Ketika sudah melewati tanggal menstruasi seharusnya, aku segera membeli test pack untuk mencari tau apakah aku hamil atau hanya telat mens biasa.
Menurut pengalaman teman, sebaiknya test kehamilan dilakukan pada pagi hari saat perut masih kosong. Dan benar saja hasilnya dua garis biru yang sangat jelas. Malamnya aku langsung mencari info dokter kandungan untuk segera mengecek agar hasilnya lebih akurat.
Kontrol Kandungan Pertama Kali
Malam itu dengan suasana hati yang bercampur aduk, aku dan suami menuju ke RS Pondok Indah untuk janji temu dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn). Pada kontrol kandungan pertama ini, aku diminta oleh suster untuk buang air kecil terlebih dahulu sebelum dicek karena pemeriksaan melalui transvaginal.
Pada usia kandungan yang masih muda, pengecekan janin belum bisa dilakukan melalui alat USG. Sehingga pemeriksaan dilakukan secara transvaginal dengan cara memasukkan alat ke dalam vagina. Awalnya takut banget karena belum pernah sama sekali. Tetapi ternyata rasanya tidak sakit sama sekali dan rasanya tolerable.
Saat pemeriksaan dokter akan melihat ada atau tidaknya kantong janin di dalam rahim. Jangan sampai kantong tersebut berada di luar rahim karena akan lebih beresiko. Alhamdulillah dokter menyatakan aku positif hamil dan kehamilannya berada di posisi yang normal.
Selanjutnya aku diminta dokter untuk kembali kontrol satu bulan lagi. Sebaiknya kontrol kandungan dilakukan sebulan sekali ya. Jika tidak memungkinkan minimal bisa dilakukan setiap trimester sekali.
Multivitamin Untuk Ibu Hamil
Setelah pemeriksaan oleh dokter obgyn, aku diresepkan beberapa jenis vitamin. Diantaranya yang paling penting yaitu asam folat dan kalsium. Aku tidak membeli vitamin lain yang tidak diresepkan oleh dokter. Sehingga aku hanya meminum vitamin sesuai resep saja.
Pada saat hamil nutrisi ibu akan banyak diserap untuk pertumbuhan janin. Sehingga makanan yang dikonsumsi oleh ibu akan terserap untuk janin, sehingga tubuh kita membutuhkan tambahan vitamin agar nutrisinya tercukupi.
Bagaimana dengan susu hamil? Ya boleh juga diminum. Namun sebenarnya kandungan vitamin yang aku minum sudah cukup jadi tidak perlu minum susu lagi. Kembali ke kebutuhan masing-masing ibu dan pastikan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk multivitamin atau obat yang akan dikonsumsi.
Pada kehamilan pertamaku ini, aku jadi banyak belajar dan terus mencari informasi mengenai kehamilan, persalinan, hingga menyusui. Penting sekali untuk calon ibu dan ayah belajar sebanyak-banyaknya agar tidak takut dan bisa menjalani kehamilan ini dengan happy.
Pantengin terus artikel pregnancy journey untuk tau pengalaman kehamilanku yang semoga dapat berguna untuk kalian nanti. Ada lagi yang pengen kalian tau seputar kehamilan? Komen di artikel ini ya! Terima kasih sudah membaca :)